Menyimak Puisi KH Mustofa
Bisri ( Gus Mus )
Beberapa hari ini, saya tak henti
hentinya menyimak puisi puisi karya
Ulama NU , KH Mustofa Bisri, atau
yang lebih dikenal sebagai Gus Mus.
Ada daya tarik yang membuat saya
lebih dalam menyimak beberapa
puisinya. Puisi puisi berisi pesan
pesan moral yang mengkritik semua
aspek kehidupan…bahkan untuk diri
saya sendiri..sungguh syair syair yang
lahir dari kehidupan kita semua.
Bukan hanya kritikan untuk
pemerinatah saja, tetapi untuk kita
semua….
Lihatlah, simaklah salah satu puisi Gus
Mus ini :
Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus
Bagaimana?
Kau ini bagaimana?
kau bilang aku merdeka, kau
memilihkan untukku segalanya
kau suruh aku berpikir, aku berpikir
kau tuduh aku kafir
aku harus bagaimana?
kau bilang bergeraklah, aku bergerak
kau curigai
kau bilang jangan banyak tingkah, aku
diam saja kau waspadai
kau ini bagaimana?
kau suruh aku memegang prinsip,
aku memegang prinsip kau tuduh aku
kaku
kau suruh aku toleran, aku toleran
kau bilang aq plin plan
aku harus bagaimana?
aku kau suruh maju, aku mau maju
kau selimbung kakiku
kau suruh aku bekerja, aku bekerja
kau ganggu aku
kau ini bagaimana?
kau suruh aku takwa, khotbah
keagamaanmu membuatku sakit jiwa
kau suruh aku mengikutimu,
langkahmu tak jelas arahnya
aku harus bagaimana?
aku kau suruh menghormati hukum,
kebijaksanaanmu menyepelekannya
aku kau suruh berdisiplin, kau
mencontohkan yang lain
kau ini bagaimana?
kau bilang Tuhan sangat dekat, kau
sendiri memanggil-manggilnya
dengan pengeras suara tiap saat
kau bilang kau suka damai, kau ajak
aku setiap hari bertikai
aku harus bagaimana?
aku kau suruh membangun, aku
membangun kau merusakkannya
aku kau suruh menabung, aku
menabung kau menghabiskannya
kau ini bagaimana?
kau suruh aku menggarap sawah,
sawahku kau tanami rumah-rumah
kau bilang aku harus punya rumah,
aku punya rumah kau meratakannya
dengan tanah
aku harus bagaimana?
aku kau larang berjudi, permainan
spekulasimu menjadi-jadi
aku kau suruh bertanggungjawab, kau
sendiri terus berucap wallahu a’lam
bissawab
kau ini bagaimana?
kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu
aku
kau suruh aku sabar, aku sabar kau
injak tengkukku
aku harus bagaimana?
aku kau suruh memilihmu sebagai
wakilku, sudah kupilih kau bertindak
sendiri semaumu
kau bilang kau selalu memikirkanku,
aku sapa saja kau merasa terganggu
kau ini bagaimana?
kau bilang bicaralah, aku bicara kau
bilang aku ceriwis
kau bilang jangan banyak bicara, aku
bungkam kau tuduh aku apatis
aku harus bagaimana?
kau bilang kritiklah, aku kritik kau
marah
kau bilang carikan alternatifnya, aku
kasih alternatif kau bilang jangan
mendikte saja
kau ini bagaimana?
aku bilang terserah kau, kau tidak
mau
aku bilang terserah kita, kau tak suka
aku bilang terserah aku, kau
memakiku
kau ini bagaimana?
atau aku harus bagaimana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar