Rabu, 08 Agustus 2012

hot posisi dlm islam

posisi-posisi sex hot dalam
persepektif agama islam
Satu hal lagi yang menambah
kenikmatan dalam hubungan intim
suami istri agarmencapai orgasme,
yaitu posisi bersetubuh (sex
positions). Kebetulan Islam sendiri
memberikan kebebasan seluas-
luasnya kepada pemeluknya untuk
mencoba berbagai variasi posisi
dalam berhubungan seks. Satu-
satunya ketentuan yang diatur syariat
hanyalah, semua posisi seks itu tetap
dilakukan pada satu jalan, yaitu farji.
Bukan yang lainnya.
Allah SWT berfirman, “Istri-istrimu
adalah tempat bercocok tanammu,
datangilah ia dari arah manapun yang
kalian kehendaki.” QS. Al-Baqarah
(2:223).
1. Bertenang Ketika Memui Jima’
Apabila suami mahu menusukkan
zakarnya kedalam faraj isteri,
bertenanglah dan sama-samalah
dengan suami membaca
Bismillah.Ketenangan ini penting bagi
penghayatan rasa, dan InsyaAllahisteri
akan merasa lebih nikmat dan mudah
mencapai kepuasan.Rasulullah s. a. w.
sendiri berpesan kepada isteri-
isterinya agar bertenang ketika itu.
Menurut riwayat Al-Khatib danUmmu
Salmah, Rasulullah menutup
kepalanya, dan membisikkankepada
isterinya engkau dengan tenang.
2. Paling baik Berada Di Bawah
Posisi jimak yang terbaik ialah suami
berada di atas isteridalam keadaan
terlangkup sedang isteri pula
terlentang di bawahsuami bagaikan
hamparan. Sebuah hadis ada
menyebut ertinya: “Anakitu milik yang
menjadi hamparan (wanita)”. Posisi
inilah yangpaling merehatkan isteri,
dan membolehkan isteri
menumpukanperhatian kepada rasa
kenikmatan. Sekiranya alat kelamin
suamiitu besar pun, posisi inilah yang
terbaik bagi menampungnya,
keranapeha boleh dihamparkan
selebar mungkin.
3. Seburuk-buruk Kedudukan Berjima
Posisi jima yang dianggap paling
buruk dan segi kesihatan ialahkeadaan
dimana isteri berada di atas suami
dalam keadaan terlentangsementara
suaminya juga baring terlentang.
Dengan posisi ini suamiakan
memasukkan zakarnya dari arah
punggung isterinya. Dan segikesihatan
ini dianggap bahaya kerana mani
tidak boleh keluar habisdan boleh
menyebabkan kerosakan alat kelamin
dan boleh mengakibatkan suami mati
pucuk juga oleh perubatan moden.
4. Posisi Ijba’ (Doggy Style)
Menurut ahli tafsir, ayat ini turun
sehubungan dengan kejadian di
Madinah. Suatu ketika beberapa
wanita Madinah yang menikah
dengan kaum muhajirin mengadu
kepada Rasulullah SAW, karena
suami-suami mereka ingin melakukan
hubungan seks dalam posisi ijba’ atau
tajbiyah.
Ijba’ (Doggy style) adalah posisi seks
dimana lelaki mendatangi farji (vagina)
perempuan dari arah belakang. Yang
menjadi persoalan, para wanita
Madinah itu pernah mendengar
perempuan-perempuan Yahudi
mengatakan, barangsiapa yang
berjima’ dengan cara ijba’ maka
anaknya kelak akan bermata juling.
Lalu turunlah ayat tersebut.
5. Variasi Posisi Seks yang Lain
Lalu bagaimana dengan variasi posisi
seks yang lain?
Terkait dengan ayat 233 Surah Al-
Baqarah diatas, Imam Nawawi
menjelaskan, “Ayat tersebut
menunjukan diperbolehkannya
menyetubuhi wanita dari depan atau
belakang, dengan cara menindih atau
bertelungkup. Adapun menyetubuhi
melalui dubur tidak diperbolehkan,
karena itu bukan lokasi bercocok
tanam.” Bercocok tanam yang
dimaksud adalah berketurunan.
Muhammad Syamsul Haqqil Azhim
Abadi dalam ‘Aunul Ma’bud
menambahkan, “Kata ladang
(hartsun) yang disebut dalam Al-
Quran menunjukkan, wanita boleh
digauli dengan cara apapun :
berbaring, berdiri atau duduk, dan
menghadap atau membelakangi..”
Demikianlah, Islam, sebagai agama
rahmatan lil ‘alamin, lagi-lagi terbukti
memiliki ajaran yang sangat lengkap
dan seksama dalam membimbing
umatnya mengarungi samudera
kehidupan. Semua sisi dan potensi
kehidupan dikupas tuntas serta diberi
tuntunan yang detail, agar umatnya
bisa tetap bersyariat seraya menjalani
fitrah kemanusiannya.
(Sumber : Sutra Ungu, Panduan
Berhubungan Intim Dalam Perspektif
Islam, karya Abu Umar Baasyir dan
dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar