SUJUD
Bagaimana kau hendak bersujud
pasrah, sedang
Wajahmu yang bersih sumringah,
Keningmu yang mulia dan indah
begitu pongah
Minta sajadah agar tak menyentuh
tanah
Apakah kau melihatnya seperti iblis
saat menolak
Menyembah bapamu dengan
congkak
Tanah hanya patut diinjak, tempat
kencing dan berak,
membuang ludah dan dahak
atau paling jauh hanya lahan
pemanjaan nafsu serakah dan tamak
Apakah kau lupa bahwa
tanah adalah bapa dari mana ibumu
dilahirkan
Tanah adalah ibu yang menyusuimu
dan memberi makan
Tanah adalah kawan yang
memelukmu dalam kesendirian
dalam perjalanan panjang menuju
keabadian
Singkirkan saja sajadah mahalmu
Ratakan keningmu
Ratakan heningmuTanahkan
wajahmu
Pasrahkan jiwamu
Biarlah rahmat agungAllah
membelaimu dan
Terbanglah kekasih.
_Gus Mus_
CINTAMU
bukankah aku sudah mengatakan
kepadamu kemarilah
rengkuh aku dengan sepenuh
jiwamu
datanglah aku akan berlari
menyambutmu
tapi kau terus sibuk dengan dirimu
kalaupun datang kau hanya
menciumi pintu rumahku
tanpa meski sekedar melongokku
kau hanya membayangkan dan
menggambarkan diriku
lalu kau rayu aku dari kejauhan
kau merayu dan memujaku
bukan untuk mendapatkan cintaku
tapi sekedar memuaskan egomu
kau memarahi mereka
yang berusaha mendekatiku
seolah olah aku sudah menjadi
kekasihmu
apakah karena kau cemburu buta
atau takut mereka lebih tulus
mencintaiku
Pulanglah ke dirimu
aku tak kemana mana
2005
Mustofa Bisri
PUISI ISLAM
Islam agamaku, nomor satu di
dunia
Islam benderaku, berkibar dimana-
mana
Islam tempat ibadahku, mewah
bagai istana
Islam tempat sekolahku, tak kalah
dengan lainnya
Islam sorbanku
Islam sajadahku
Islam kitabku
Islam podiumku, kelas eksklusif yang
mengubah cara dunia
memandangku
Tempat aku menusuk kanan-kiri
Islam media-massaku, gaya
komunikasi islami masa kini
Tempat aku menikam sana-sini
Islam organisasiku
Islam perusahaanku
Islam yayasanku
Islam instansiku, menara dengan
seribu pengeras suara
Islam muktamarku, forum hiruk-
pikuk tiada tara
Islam bursaku
Islam warungku, hanya menjual
makanan sorgawi
Islam supermarketku, melayani
segala keperluan manusiawi
Islam makananku
Islam teaterku, menampilkan
karakter-karakter suci
Islam festivalku, memeriahkan hari-
hari mati
Islam kausku
Islam pentasku
Islam seminarku, membahas semua
Islam upacaraku, menyambut segala
Islam puisiku, menyanyikan apa
Tuhan, Islamkah aku?
Rembang, 1. 1413
Mustofa Bisri
ADA APA DENGAN KALIAN
Kalian sibuk mengujarkan dan
mengajarkan kalimat syahadat
Sambil terus mensekutukan diri
kalian dengan Tuhan penuh
semangat
Berjihad di jalan kalian
Berjuang menegakkan syariat kalian
Memerangi hamba hambaNya yang
seharusnya kalian ajak ke jalanNya
Seolah olah kalian belum tahu
bedanya
Antara mengajak yang
diperintahkanNya
Dan memaksa yang dilarangNya
Kalian kibarkan Rasulurrahmah Al
Amien dimana mana
Sambil menebarkan laknatan
lil’aalamien kemana mana
Ada apa dengan kalian?
Mulut kalian berbuih akhirat
Kepala kalian tempat dunia yang
kalian anggap nikmat
Ada apa dengan kalian?
Kalian bersemangat membangun
masjid dan mushalla
Tapi malas memakmurkannya
Kalian bangga menjadi panitia zakat
dan infak
Seolah olah kalian yang berzakat
dan berinfak
Kalian berniat puasa di malam hari
Dan iman kalian ngeri
Melihat warung buka di siang hari
Kalian setiap tahun pergi umrah dan
haji
Tapi kalian masih terus tega berlaku
keji
Ada apa dengan kalian?
Demi menjaga tubuh dan perut
kaum beriman dari virus keharaman
Kalian teliti dengan cermat semua
barang dan makanan
Bumbu penyedap, mie, minyak,
sabun, jajanan.
Rokok dan berbagai jenis minuman
Alkohol, minyak babi dan nikotin
adalah najis dan setan
Yang mesti dibasmi dari kehidupan
Untuk itu kalian
Tidak hanya berkhotbah dan
memasang iklan
Bahkan menyaingi pemerintah kalian
Menarik pajak produksi dan
penjualan
Dan agar terkesan sakral
Kalian gunakan sebutan mulia, label
halal
Tapi agaknya kalian melupakan
setan yang lebih setan
Najis yang lebih menjijikkan
Virus yang lebih mematikan
Daripada virus alkohol, nikotin dan
minyak babi
Bahkan lebih merajalela daripada
epidemi
Bila karena merusak kesehatan,
rokok kalian benci
Mengapa kalian diamkan korupsi
yang merusak nurani
Bila karena memabokkan, alkohol
kalian perangi
Mengapa kalian biarkan korupsi
Yang kadar memabokkannya jauh
lebih tinggi?
Bila karena najis, babi kalian musuhi
Mengapa kalian abaikan korupsi
Yang lebih menjijikkan
Ketimbang kotoran seribu babi
Ada apa dengan kalian?
Kapan kalian berhenti membanguan
kandang kandang babi
Di perut dan hati kalian dengan
merusak kanan-kiri?
Sampai kalian mati dan dilaknati?
Mustofa Bisri (Gus Mus)
PERKENANKAN AKU MENCINTAIMU
SEMAMPUKU
Tuhanku,
Aku masih ingat, saat pertama dulu
aku belajar mencintai-Mu…
Lembar demi lembar kitab
kupelajari…
Untai demi untai kata para ustadz
kuresapi…
Tentang cinta para Nabi.
Tentang kasih para sahabat.
Tentang mahabbah para sufi.
Tentang kerinduan para syuhada.
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam.
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi
dan idealisme yang mengawang di
awan…
Tapi Ya Rabbi,
Berbilang detik, menit, jam,
hari,bulan dan kemudian tahun
berlalu…
Aku berusaha mencintai-Mu dengan
cinta yang paling utama, tapi…
Aku masih juga tak menemukan
cinta tertinggi untuk-Mu…
Aku makin merasakan gelisahku
membadai…
Dalam cita yang mengawang.
Sedang kakiku mengambang, tiada
menjejak bumi…
Hingga aku terhempas dalam jurang
Dan kegelapan…
Wahai Illahi,
Kemudian berbilang detik, minit,
jam, hari, bulan dan tahun berlalu…
Aku mencoba merangkak,
menggapai permukaan bumi
dan menegakkan jiwaku kembali.
Menatap, memohon dan menghiba-
Mu...
Allahu Rahiim, Illahi Rabbii,
Perkenankanlah aku mencintai-Mu,
Semampuku
Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii
Perkenankanlah aku mencintai-Mu
Sebolehku
Dengan segala kelemahanku.
Ya Illahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu
Dengan kesabaran menanggung
derita
Umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa
hingga Al Musthafa.
Kerana itu izinkan aku mencintai-Mu
Melalui keluh kesah pengaduanku
pada-Mu
Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan ketakutanku.
Ya Rabbii,
Aku tak sanggup mencintai-Mu
seperti Abu Bakar,
yang menyedekahkan seluruh
hartanya dan hanya meninggalkan
Engkau dan Rasul-Mu bagi diri dan
keluarga.
Atau layaknya Umar yang
menyerahkan separuh harta demi
jihad.
Atau Uthman yang menyerahkan
1000 ekor kuda untuk syiarkan din-
Mu.
Izinkan aku mencintai-Mu, melalui
seringgit-dua yang terulur
pada tangan-tangan kecil di
perempatan jalan,
pada wanita-wanita tua yang
menadahkan tangan di tepi
jambatan.
Pada makanan–makanan sederhana
yang terkirim ke handai taulan.
Ya Illahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu
Dengan khusyuknya solat salah
seorang shahabat Nabi-Mu hingga
tiada terasa anak panah musuh
menujah di kakinya.
Karena itu Ya Allah,
perkenankanlah aku tertatih
menggapai cinta-Mu,
dalam sholat yang coba kudirikan
terbata-bata,
meski ingatan kadang melayang ke
berbagai permasalahan dunia.
Ya Rabbii,
Aku tak dapat beribadah ala para
sufi dan rahib,
yang membaktikan seluruh
malamnya untuk bercinta dengan-
Mu.
Maka izinkanlah aku untuk
mencintaimu dalam satu-dua rakaat
lailku.
Dalam satu dua sunnah nafilah-Mu.
Dalam desah nafas kepasrahan
tidurku.
Yaa Maha Rahmaan,
Aku tak sanggup mencintai-Mu
bagai para al hafidz dan hafidzah,
yang menuntaskan kalam-Mu dalam
satu putaran malam.
Perkenankanlah aku mencintai-Mu,
melalui selembar dua lembar
tilawah harianku.
Lewat lantunan seayat dua ayat
hafalanku.
Yaa Maha Rahiim,
Aku tak sanggup mencintai-Mu
semisal Sumayyah,
yang mempersembahkan jiwa demi
tegaknya Din-Mu.
Seandai para syuhada, yang menjual
dirinya dalam jihadnya bagi-Mu.
Maka perkenankanlah aku
mencintai-Mu dengan
mempersembahkan sedikit bakti
dan pengorbanan untuk dakwah-
Mu.
Maka izinkanlah aku mencintai-Mu
dengan sedikit pengajaran bagi
tumbuhnya generasi baru.
Allahu Kariim,
Aku tak sanggup mencintai-Mu di
atas segalanya,
bagai Ibrahim yang rela tinggalkan
putra dan zaujahnya,
dan patuh mengorbankan pemuda
biji matanya.
Maka izinkanlah aku mencintai-Mu
di dalam segalanya.
Izinkan aku mencintai-Mu dengan
mencintai keluargaku,
dengan mencintai sahabat-
sahabatku,
dengan mencintai manusia dan
alam semesta.
Allahu Rahmaanurrahiim, Ilaahi
Rabbii
Perkenankanlah aku mencintai-Mu
semampuku.
Agar cinta itu mengalun dalam jiwa.
Agar cinta ini mengalir di sepanjang
nadiku.
~A. Musthofa Bisri.~
sekedar menulis kata hati yang mungkin pembaca bisa mencari inspirasi yang bermanfaat.....bismillahirrahmanirrakhim.... smoga barokah
Senin, 13 Agustus 2012
gus Mus dan Syairnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar